Gentapembaruan.com, Kupang – Guru dan pelajar dari berbagai daerah di NTT memberikan komentar terkait penyelenggaraan Sayembara Menulis Surat (SMS) untuk Gubernur dan Wakil Gubernur NTT. Ragam komentar itu dihimpun melalui media sosial panitia, pada Senin, 24/3/2025.
Sebagai informasi, kegiatan SMS Gubernur dan Wakil Gubernur NTT diselenggarakan oleh UPTD Tekkomdik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Nduwawo. Kegiatan yang ditujukan untuk pelajar SMA/MA/SMK se-NTT, telah dibuka sejak 20 Februari 2025 dan akan ditutup pada 28 Maret 2025.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT melalui Kepala UPTD Tekkomdik, Charles K. Malehere, S.Kom, mengatakan tujuan pelaksanaan sayembara menulis tersebut ialah menyukseskan program Gerakan NTT Membaca dan Menulis (Genta Belis) untuk meningkatkan kecakapan literasi membaca dan menulis para pelajar di NTT.
Menurut Charles, melalui pendampingan bersama guru, para pelajar dibimbing untuk memahami masalah sosial di sekitarnya, mencari referensi kemudian menuangkan gagasan solutifnya dalam bentuk tulisan.
“Kegiatan ini adalah kesempatan untuk menggali gagasan generasi muda NTT sebagai bentuk sumbangsi pemikiran bagi pembangunan,” kata Charles.
Lanjutnya, kemitraan dengan Yayasan Pendidikan Nduwawo yang melibatkan seluruh SMA/MA/SMK di NTT adalah bentuk kerja sama lintas sektor dalam rangka meningkatkan indeks pembangunan literasi masyarakat NTT.

SMS untuk Gubernur dan Wakil Gubernur NTT mengangkat tema, Ayo Bangun NTT dari Sekolah. Pilihan subtema antara lain, Pendidikan dan Kebudayaan; pertanian, Peternakan dan Perikanan; Pariwisata; Infrastruktur; Lapangan Kerja dan Kewirausahaan.
Pihak penyelenggara menyiapkan apresiasi juara 1, 2 dan 3 di tingkat kabupaten/kota hingga juara tingkat provinsi.
Respon Guru dan Pelajar
Penyelenggaraan SMS untuk Gubernur dan Wakil Gubernur NTT mendapatkan reaksi dari berbagai kalangan, tidak terkecuali para guru dan pelajar dari sejumlah daerah di NTT.
Berikut deretan komentar yang disampaikan para guru dan pelajar.
“Terima kasih banyak, anak-anak sangat antusias ikut sayembara menulis surat untuk Gubernur dan Wakil Gubernur NTT. Bagi saya kegiatan ini menjadi ruang yang baik untuk anak-anak kita menyampaikan aspirasi, isi hati mereka untuk pemimpinnya agar NTT bertumbuh. Harapan saya ruang seperti ini terus dibuka agar anak-anak NTT dibiasakan untuk menulis dan berkarya serentak menghasilkan. Salam literasi dari Syuradikara kota Pancasila,” kata Bruder Kris, SVD, guru SMAK Syuradikara, kabupaten Ende.
“Sayembara menulis surat merupakan kesempatan baik bagi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif dalam pengembangan literasi, yang dapat berdampak positif pada peningkatan kualitas pendidikan. Dengan menulis surat ini peserta didik dapat menyuarakan pandangan mereka tentang isu yang penting bagi masyarakat serta berkontribusi dalam mencari solusi, merumuskan ide secara jelas dan logis. Ini membantu mengasah kemampuan menulis, berpikir kritis, dan kemampuan untuk menyampaikan gagasan secara efektif. Selain itu juga mendorong mereka untuk lebih memahami masalah yang sedang dibahas,” kata Oktoriana Talalab, guru SMA Negeri Fafinesu, Kabupaten TTU.
“Kami mengapreasi atas kiat yang dibuat pemerintah provinsi, bapak gubernur dan wakil gubernur melalui dinas dan jembatan panitia Sayembara Menulis Surat (SMS). Ini ajang bermartabat untuk mengasah nalar kritis para peserta didik SMA dan SMK, sekaligus mengevaluasi sejauh mana wawasan mereka memahami isu kekinian dalam konteks perkembangan dan laju pembangunan di NTT. Diharapkan kegiatan ini tidak sampai di sini. Tetapi harus terus ditindaklanjuti secara berkelanjutan. Bahwa Sumber Daya Manusia menjadi faktor mendasar dan utama untuk memajukan pembangunan di NTT. Maju terus NTT, SMK dan SMA bisa. Bersama Ayo Bangun NTT yang lebih baik. Profisiat dan sukses selalu Bapak Melky dan Bapak Johni,” ungkap Winibaldus Gampu, guru SMK Negeri 6 Kota Kupang.
“Saya mewakili lembaga sangat apresiasi atas program kegiatan SMS untuk Gubernur dan wakil gubernur sebagai bentuk implementasi kreativitas, khususnya kemampuan literasi menulis bagi peserta didik berkaitan masalah aktual yang terjadi di lapangan. Semoga kegiatan ini terus memampukan peserta didik untuk selalu berpikir kiritis dalam menghadapi tantangan masa kini,” kata Yohanes Ferdinandus Hasbun, guru SMA Negeri 1 Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
“Saya sangat mengapresiasi secara mendalam. Pengalaman menulis surat untuk Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur ini telah membuka mata hati para siswa tentang pentingnya menyampaikan aspirasi dan harapan kepada pemimpin. Kegiatan ini lebih dapat mendorong para siswa merasa bahwa setiap kata yang mereka tulis memiliki makna dan dapat menjadi bagian dari perubahan yang lebih besar. Terimakasih atas kesempatan ini, harapan dalam surat ini dapat menjadi inspirasi bagi Gubernur dan semua pihak untuk terus berusaha membuat perubahan yang positif bagi masyarakat dan Flobamora tercinta ini,” Kristina Gege Baon, guru SMAS SKO, Kabupaten Lembata.
“Pertama-tama saya memberikan apresiasi kepada penyelenggara kegiatan Sayembara Menulis Surat yang sudah menginisiasi kegiatan yang sangat luar biasa ini. Melalui kegiatan literasi ini, siswa menjadi peka serta kritis melihat situasi (masalah) yang terjadi di sekitarnya dan dituangkan dalam surat. Selain itu, siswa juga mampu melahirkan ide-ide atau pendapat-pendapat konstruktif terhadap masalah yang disampaikan. Semoga ide-ide yang dituangkan melalui surat ini dapat menginspirasi serta menjadi masukan yang berharga bagi pemerintah,” kata Ermelinda Lindang, guru SMAN 6 Kota Komba, kabupaten Manggarai Timur.
“Sangatlah terinspirasi dengan kegiatan yang Bapak Gubernur terapkan karena ini merupakan wadah yang sangat positif untuk dituangkan oleh para siswa/siswi se-NTT dimana mereka dapat memberi ide dan gagasan lewat sebuah karya tulis,” kata Farniana Gugut, guru SMAN 4 kota komba, kabupaten Manggarai Timur.
“Sayembara Menulis Surat untuk Gubernur dan Wakil Gubernur ini merupakan wadah yang sangat positif bagi siswa untuk menyalurkan aspirasi dan kreativitas mereka. Melalui kegiatan ini, siswa belajar untuk berpikir kritis, menuangkan ide dalam bentuk tulisan, dan menyampaikan harapan mereka kepada pemimpin daerah. Saya sangat mengapresiasi inisiatif ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan di masa mendatang,” kata Lodia Talan, guru SMA Negeri Tupan, kabupaten TTS.
“Sayembara Menulis Surat merupakan arena untuk memantik api literasi dari masyarakat terpelajar agar mereka mampuh membaca permasalahan hidup serentak mengatasi masalah tanpa masalah. Ini sangat bermanfaat bagi seorang pembaca yang adalah seorang pemimpin. To day i am Reader, tomorow i am leader. Jadi SMS tetap lanjut ke depan demi kebaikan bersama, dan generasi muda. NTT jaya Indonesia Emas 2045,” ungkap Frederikus Tomo Tethun, guru SMAN Oenopu kabupaten TTU.
“Sayembara menulis ini sangat bermanfaat baik sebagai upaya peningkatan literasi, juga sebagai bagian dari penyerapan aspirasi masyarakat terutama kaum muda untuk kemajuan wilayah kita tercinta. Dengan adanya sayembara ini pemimpin bisa lebih mengenal wilayah dan masyarakatnya,” kata Niko Pedor, Guru SMASK Santo Antonius Boganatar, Kabupaten Sikka.
“Sayembara Menulis Surat merupakan salah satu program literasi yang menginspirasi peserta didik dalam hal menuangkan ide, gagasan dan catatan kritis melalui karya tulisan. Harapan kami, bahwa selain membaca dan mendengar suara hati dan aspirasi yang disampaikan melalui surat ini, kiranya para pemimpin dan pengambil kebijakan bisa menanggapi dan merespon secara baik.
Salam Ayo Bangun NTT dari Sekolah,” kata Serfianus Meze, guru SMK Negeri Ndora, Kabupaten Nagekeo.
“Saya mengapresiasi penyelenggaraan sayembara menulis surat kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur ini. Program ini sangat bermanfaat dalam menggali ide siswa sekaligus memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyalurkan aspirasi serta mengembangkan keterampilan menulis mereka. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan untuk mendorong partisipasi aktif generasi muda dalam pembangunan daerah,” kata Albertus Yosef Daventus, guru SMA Negeri 2 Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
“Kegiatan SMS untuk Gubernur dan Wakil Gubernur NTT ini sangat bermanfaat karena memberikan ruang bagi pelajar untuk menyampaikan aspirasi dan gagasan kami untuk membangun NTT. Ini menjadi wadah yang baik untuk membangun komunikasi antara pemerintah dan generasi muda demi kemajuan NTT,” kata Fersericho Gelu Soa, pelajar SMAS Katolik Regina Pacis Bajawa, kabupaten Ngada.
“Kegiatan SMS untuk Gubernur dan wakil Gubernur adalah jembatan emas untuk kami siswa-siswi berkarya dan tidak ragu mengekspresikan diri. Kami peduli dan ingin berkontribusi dalam membangun NTT walau dari bangku sekolah, kami siap jadi agen untuk perubahan NTT. Bangga jadi anak NTT,” kata Afril Lousye Amaradja, pelajar SMA Negeri 1 Kupang.
“Kegiatan SMS untuk Gubernur dan Wakil Gubernur merupakan pengalaman berharga. Peserta dapat belajar banyak hal baru dan berinteraksi langsung dengan pemimpin daerah. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi generasi muda untuk berkontribusi bagi daerah,” kata Yoland Tapikap, pelajar SMA Negeri 2 Sulamu.
Catatan Guru
Selain memberi apresiasi, ada pula guru yang memberikan catatan kritis terkait kegiatan menulis ini. Salah satunya datang dari Abu Bakar Boli, guru SMA Negeri 1 Adonara, Kabupaten Flores Timur.
“Sebagai guru pendamping, kami menyambut baik inisiatif sayembara menulis surat ini. Sayembara ini memiliki potensi besar untuk melibatkan pelajar dalam proses pembangunan NTT dan kami yakin akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi mereka.”
“Untuk meningkatkan daya tarik dan efektivitas sayembara, kami sarankan agar beberapa hal ini perlu diperhatikan,”
“Pertama, kriteria penilaian dijelaskan secara rinci seperti kreativitas, kelogisan solusi yang ditawarkan dan kualitas bahasa.”
“Kedua, dorong partisipasi dengan memberikan contoh surat yang baik sebagai inspirasi bagi para pelajar. Jelaskan pula manfaat yang mereka peroleh dengan mengikuti sayembara, seperti meningkatkan kemampuan menulis, mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi, dan berkontribusi pada pembangunan NTT.”
“Ketiga, promosikan sayembara ini secara luas melalui website, media sosial, media cetak, dan kerja sama dengan sekolah-sekolah di seluruh NTT. Dengan menjadikan sayembara ini sebagai kegiatan rutin, kita dapat menciptakan wadah konsisten bagi para pelajar untuk menyalurkan ide dan aspirasi mereka untuk NTT.”
“Keempat, kami juga mengusulkan agar diberikan penghargaan khusus kepada guru pendamping yang aktif membimbing siswa untuk mengikuti sayembara.”
“Kami yakin dengan memperhatikan saran-saran ini, sayembara ini akan lebih menarik, efektif, dan bermanfaat bagi pelajar dan pembangunan NTT,” kata Abu Bakar Boli.
Kesempatan Bertemu Gubernur
Menanggapi komentar dan catatan kritis dari guru serta pelajar, Ketua Yayasan Pendidikan Nduwawo, Agung Hermanus Riwu, memberikan apresiasi kepada para guru yang mampu memberikan inspirasi dan dukungan kepada peserta didiknya agar mampu menuangkan pemikirannya menjadi sebuah tulisan yang enak untuk dibaca.
Menurut Agung, sayembara menulis menjadi ruang kolaborasi antara guru, peserta didik dan orang tua. Selain mengembangkan keterampilan menulis, kegiatan itu menjadi pemicu yang mampu menggerakan pelajar untuk peduli terhadap permasalahan di sekitarnya, mampu mengenal potensi daerah dan belajar menyalurkan aspirasi.
Agung menyatakan bahwa pihaknya serius memperhatikan usul dan saran dari para guru dan pelajar sembari meyakinkan bahwa penyelenggara akan bekerja maksimal menuntaskan kegiatan sayembara dengan baik.
Setelah ditutup pada 28 Maret nanti, kegiatan sayembara akan dilanjutkan dengan tahapan penilaian oleh dewan juri. Setelah terpilih juara tingkat kabupaten, akan dijaring 10 besar finalis tingkat provinsi. Selanjutnya, para finalis akan diwawancara oleh dewan juri secara virtual untuk menentukan tiga besar juara tingkat provinsi.
Para juara tingkat provinsi akan diundang mengikuti acara puncak hari pendidikan nasional (Hardiknas) secara langsung di Kupang (2/5/2025) dan mendapat kesempatan bertemu Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.

